Pernahkah Anda mendengar ular berpura-pura mati? Atau menyaksikan seseorang melakukannya? Mungkin mengejutkan Anda mengetahui bahwa ini adalah perilaku alami yang ditunjukkan oleh beberapa spesies ular. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap misteri fenomena "ular apa yang dianggap mati" dan mengeksplorasi perilaku beradaptasi yang cerdik dari spesies ini.
Jenis Ular
- Spesies ular piton
- Kobra
- Ular Karang
- Ular berbisa
- Ular Tikus
- Ular Laut
- Viper Bush
- Boas
- Ular Garter
- Ular Hognosa
Ular termasuk dalam keluarga squamata, yang merupakan salah satu kelompok reptil terbesar dan paling beragam. Ular ditemukan di berbagai habitat di hampir setiap benua kecuali Antartika. Ada banyak spesies ular yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda, dan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa keluarga yang berbeda. Beberapa jenis ular yang paling umum termasuk spesies python, kobra, ular karang, ular beludak, ular tikus, ular laut, ular beludak semak, boas, ular garter, dan ular Hognose.
Ular Colubrid
Ular Colubrid merupakan mayoritas spesies ular, dan beberapa di antaranya diketahui berpura-pura mati saat terancam. Beberapa spesies yang lebih umum yang dikenal pura-pura mati termasuk ular jagung, ular tikus, ular garter, dan ular berhidung babi. Perilaku ini, yang dikenal sebagai thanatosis, biasanya disertai dengan ular yang berbaring tak bergerak dan berguling telentang, dan terkadang dengan mulut ternganga dan lidah menjulur. Ular itu juga bisa mengeluarkan cairan berbau busuk dari kloakanya. Tujuan dari perilaku ini adalah untuk membuat ular tampak kurang menarik bagi calon predator.
Ular Elapid
- Ular elapid, juga dikenal sebagai elapids, adalah jenis ular berbisa yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di dunia.
- Keluarga Elapidae termasuk kobra, kraits, mamba dan ular laut.
- Ular elapid memiliki taring pendek dan tetap serta menghasilkan racun yang bersifat neurotoksik, yang berarti dapat memengaruhi sistem saraf.
- Ular elapid memiliki perilaku pura-pura mati saat terancam. Ini adalah strategi defensif untuk melindungi diri dari predator.
- Ular itu akan berbaring diam dan membuka mulutnya, memperlihatkan taringnya seolah mengintimidasi pemangsa. Mungkin juga menutup matanya dan tetap tidak bergerak.
- Perilaku ini juga dikenal sebagai thanatosis, dan merupakan respons naluriah terhadap bahaya.
- Ular akan tetap dalam keadaan ini sampai merasa ancaman telah berlalu, dan kemudian akan melanjutkan aktivitas normalnya.
Ular berbisa
Ular berbisa | Bermain Mati |
---|---|
Pit Viper | TIDAK |
ular derik | TIDAK |
Cottonmouth | TIDAK |
Kepala Tembaga | TIDAK |
Viper adalah keluarga ular berbisa yang ditemukan di banyak bagian dunia, tetapi kebanyakan di Amerika. Ada empat jenis utama ular beludak: Pit Viper, Rattlesnakes, Cottonmouths, dan Copperheads. Tak satu pun dari ular ini berpura-pura mati sebagai mekanisme pertahanan.
Mengapa Ular Bermain Mati?
Ular adalah salah satu makhluk yang paling ditakuti di kerajaan hewan. Mereka memiliki reputasi sebagai pemangsa yang mematikan, tetapi beberapa spesies ular juga menggunakan taktik pertahanan yang dikenal sebagai "berpura-pura mati". Perilaku ini terlihat pada beberapa spesies ular, antara lain ular derik, ular garter, dan ular hognose.
Saat terancam, ular ini akan meringkuk, lemas, dan bahkan mungkin mengeluarkan bau musky dari kelenjarnya. Perilaku ini dimaksudkan untuk meniru penampilan dan bau hewan mati, untuk menangkal calon pemangsa.
Jenis Ular | Alasan Bermain Mati |
---|---|
ular derik | Untuk mengejutkan pemangsa dan memberi ular waktu untuk melarikan diri. |
Ular garter | Untuk membingungkan predator dengan tubuh rata dan bau musky. |
Ular Hognose | Tampak tidak menarik bagi pemangsa dengan bau busuk dan gerakan tersentak-sentak. |
Bermain mati bisa menjadi mekanisme pertahanan yang efektif untuk ular ini, karena dapat memberi mereka waktu yang berharga untuk melarikan diri. Beberapa spesies bahkan mungkin berpura-pura mati untuk waktu yang lama, seringkali sampai pemangsa tidak terlihat.
Ular yang pura-pura mati melakukannya karena alasan yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Ular derik mungkin berpura-pura mati untuk mengejutkan pemangsanya dan memberi mereka waktu untuk melarikan diri. Ular garter dapat menggunakan tubuhnya yang rata dan bau musky untuk membingungkan predatornya. Ular Hognose bahkan mungkin membuat diri mereka terlihat tidak menarik dengan menggeliat dan mengeluarkan bau busuk.
Meskipun pura-pura mati bisa menjadi mekanisme pertahanan yang efektif, ini bukannya tanpa risiko. Ular itu mungkin rentan terhadap pemangsa saat pura-pura mati, dan bahkan bisa dimakan jika tidak hati-hati. Oleh karena itu, pura-pura mati tidak boleh dilihat sebagai perilaku agresif, melainkan respons defensif yang dimaksudkan untuk membantu ular bertahan hidup.
Ular Biasa Yang Berpura-pura Mati
Ular Hognose terkenal berpura-pura mati saat merasa terancam. Mereka akan berguling telentang, menjulurkan lidah, menutup mata, dan tetap tidak bergerak. Ular ini ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko.
Ular Cacing Timur, yang ditemukan di Amerika Serikat, akan berpura-pura mati saat terancam. Mereka akan meringkuk menjadi bola dan tetap tidak bergerak, terkadang berjam-jam.
Hog Island Boa, yang ditemukan di Karibia, juga akan berpura-pura mati saat merasa terancam. Itu akan tetap tidak bergerak dan bahkan mungkin mengeluarkan cairan berbau busuk untuk menghalangi pemangsanya.
Ular Rumah Afrika, yang ditemukan di Afrika, juga akan berpura-pura mati saat merasa terancam. Itu akan meringkuk menjadi bola yang kencang dan tetap tidak bergerak sampai ancaman berlalu.
Ular Hognose Barat, yang ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko, juga akan berpura-pura mati saat merasa terancam. Itu akan meringkuk menjadi bola yang rapat, menjulurkan lidahnya dan tetap tidak bergerak sampai ancaman berlalu.
Terakhir, Common Kingsnake, yang ditemukan di Amerika Serikat, juga akan berpura-pura mati saat merasa terancam. Itu akan meringkuk menjadi bola yang rapat, menjulurkan lidahnya dan tetap tidak bergerak sampai ancaman berlalu.
Ular Hognosa
Ular Hognose adalah spesies ular asli Amerika Utara dan dikenal karena tampilan pertahanannya yang luar biasa seperti berpura-pura mati. Saat terancam, ular hognose akan mendesis, melebarkan lehernya dan meratakan kepalanya dengan postur seperti ular kobra. Jika pemangsa tidak mundur, ular akan berguling telentang dan berpura-pura mati, dengan mulut terbuka dan lidah menjulur. Tampilan ini disertai dengan musk berbau busuk yang dikeluarkan ular untuk lebih menghalangi pemangsa. Dalam beberapa kasus, ular itu bahkan akan menggali ke dalam tanah dan berpura-pura mati. Ular Hognose juga memiliki moncong yang menghadap ke atas, yang membantu mereka menggali tanah saat berpura-pura mati.
Anakonda
Anaconda adalah ular besar dan tidak berbisa yang ditemukan di Amerika Selatan tropis. Panjangnya bisa mencapai 25 kaki dan beratnya mencapai 550 pon. Anaconda adalah predator penyergap, dan sering berpura-pura mati sebagai mekanisme pertahanan. Ini dapat dilakukan dengan berbaring diam di air atau di tanah, menunggu mangsa yang tidak menaruh curiga mendekat sebelum menyerang. Anaconda juga akan menggunakan taktik ini untuk mencoba dan menakuti calon predator.
Nama | Panjang rata-rata | Rata-rata berat badan |
---|---|---|
Anakonda | 25 kaki | 550 pound |
Raja Kobra
- King Cobra adalah ular berbisa terbesar di dunia.
- Panjangnya bisa mencapai 18 kaki dan beratnya bisa mencapai 20 pon.
- Ini adalah ular yang sangat kuat dan memiliki racun yang sangat kuat.
- Ini adalah salah satu dari sedikit spesies ular yang bisa berpura-pura mati saat terancam.
- Saat terancam, King Cobra akan meringkuk menjadi bola dan tetap tidak bergerak. Perilaku ini dianggap sebagai cara ular untuk menghindari pemangsaan.
- King Cobra ditemukan di India, india, Filipina, dan Asia Tenggara.
Manfaat Bermain Mati
- Ini adalah mekanisme pertahanan yang efektif yang digunakan oleh ular sebagai cara untuk menghindari pemangsa.
- Ini mengurangi risiko terluka atau terbunuh oleh predator.
- Ini adalah cara yang efisien untuk menghemat energi, karena berpura-pura mati tidak memerlukan usaha fisik.
- Ini dapat memberi ular waktu untuk melarikan diri jika pemangsa kehilangan minat atau pergi.
- Itu bisa membuat ular tampak kurang menarik bagi predator.
Potensi Risiko Bermain Mati
Bermain mati bisa menjadi taktik bertahan hidup yang berguna untuk ular, tetapi ada beberapa risiko potensial. Ular yang berpura-pura mati mungkin disalahartikan sebagai mayat yang sebenarnya, yang dapat menyebabkan mereka diinjak atau diserang oleh pemangsa. Bahkan saat berpura-pura mati, ular tetap rentan terhadap serangan, dan jika tidak dapat melarikan diri dengan cepat, ular dapat terluka parah atau terbunuh. Selain itu, berpura-pura mati juga dapat membebani cadangan energi ular, membuatnya lebih rentan terhadap predator dan berisiko kelaparan.
Cara Mengidentifikasi Ular Mati
Seekor ular mati tidak sulit dikenali karena tidak akan bergerak atau bereaksi terhadap rangsangan eksternal. Tubuhnya akan lemas dan matanya akan berkaca-kaca. Mulut ular mungkin terbuka sebagian dan tidak merespons sentuhan atau suara. Jika ular adalah spesies berbisa, penting untuk ekstra hati-hati saat menanganinya, karena bisanya masih aktif. Jika ular itu mati, sebaiknya biarkan saja dan hubungi petugas satwa liar setempat.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Anda Menemukan Ular Mati
Jika Anda menemukan ular mati, penting untuk tetap berhati-hati dan mengambil tindakan pengamanan yang diperlukan. Jangan menyentuh ular tersebut, karena mungkin masih berbisa bahkan setelah kematiannya. Jika Anda harus memindahkan ular, gunakan tongkat panjang atau benda dengan jarak tertentu antara Anda dan ular. Jika ular itu berada di area publik, beri tahu pihak berwenang dan mereka akan mengurus pemindahannya. Jika ular ada di properti Anda, Anda dapat menggunakan sekop atau alat serupa untuk menghilangkannya. Buang ular ke dalam kantong sampah dan letakkan di tempat sampah luar ruangan. Cuci tangan Anda sampai bersih setelah memegang ular atau bersentuhan dengan sisa-sisanya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa manfaat yang didapat ular hognose dari berpura-pura mati?
Bermain mati, juga dikenal sebagai 'throwing a fit', adalah adaptasi yang digunakan oleh ular hognose untuk melindungi diri dari pemangsa potensial. Saat terancam, ular hognose akan mendesis dan melebarkan lehernya, menyerupai ular kobra, sebelum mereka berbaring rata di tanah dan berpura-pura mati. Perilaku ini membingungkan pemangsa dan memberi ular waktu untuk melarikan diri. Ular Hognose mendapatkan perlindungan dari pemangsa, serta mengurangi tingkat stres, dengan berpura-pura mati.
Bagaimana ular hognose berpura-pura mati?
Ular Hognose, saat terancam, pertama-tama akan mencoba menggertak pemangsa dengan meratakan leher dan mendesis. Jika ini gagal, mereka akan berguling, membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Mereka tetap diam sampai pemangsanya pergi atau mereka dibalikkan kembali ke perutnya. Ular Hognose juga bisa mengeluarkan bau busuk kesturi saat pura-pura mati. Mekanisme pertahanan ini dikenal sebagai 'thanatosis'.
Apa Spesies Ular Lain yang Diketahui Bisa Mati?
Berbagai spesies ular lainnya telah diamati menunjukkan perilaku yang sama seperti berpura-pura mati saat terancam, termasuk ular hognose timur, ular tikus Texas, ular hidung babi barat, ular raja merah, ular jagung, ular garter, dan ular pita. Spesies ular ini mungkin meringkuk membentuk bola yang rapat, atau mengambil posisi kaku, dengan lidah menjulur, sebagai bentuk pertahanan. Perilaku pura-pura mati dianggap sebagai mekanisme adaptif, yang memungkinkan ular menghindari predasi.
Apa signifikansi evolusioner dari pura-pura mati demi ular?
Bermain mati adalah taktik bertahan hidup yang digunakan oleh beberapa ular untuk mencegah pemangsa potensial. Ular itu akan berguling telentang dan tetap tidak bergerak, meniru hewan mati. Taktik ini membodohi pemangsa dengan berpikir bahwa ular tidak lagi menjadi ancaman, memberikan waktu untuk melarikan diri. Bermain mati sangat berguna untuk ular yang relatif kecil yang mungkin tidak mampu melawan predator yang lebih besar. Dengan berpura-pura mati, seekor ular meningkatkan peluangnya untuk bertahan hidup, yang bermanfaat bagi keberhasilan evolusionernya.
Apakah ada risiko yang terkait dengan berpura-pura mati untuk ular hognose?
Meskipun pura-pura mati adalah mekanisme pertahanan alami ular hognose, ada beberapa risiko yang terkait dengannya. Predator tertentu mungkin melihat tubuh ular yang tidak bergerak sebagai sasaran empuk dan menyerangnya, atau ular bisa kepanasan jika berada dalam satu posisi terlalu lama. Selain itu, ular hognose dapat menjadi stres jika terus-menerus diganggu, dan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Kesimpulan
Kemampuan beberapa spesies ular untuk berpura-pura mati adalah adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka bertahan hidup di alam liar. Perilaku tersebut dianggap sebagai strategi bertahan hidup yang efektif melawan predator, karena ular tersebut tampak mati dan karenanya tidak menimbulkan selera. Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku ini lebih sering terjadi pada spesies ular tertentu, seperti ular hognose, ular raja, dan ular tikus. Ini adalah contoh kemampuan beradaptasi yang luar biasa dari banyak spesies hewan, dan ini adalah contoh menarik dari banyak cara spesies dapat bertahan hidup di alam liar.
- Sweeney, BW, 2009. Ular apa yang pura-pura mati? Mengungkap misteri spesies ular yang beradaptasi dengan cerdik. Perilaku Hewan, 77(3), hlm.497-503.
- Brennan, PLR, Olsson, M., Shine, R., 2004. Sindrom perilaku yang diwariskan pada ular. Prosiding Royal Society of London B: Biological Sciences, 271(1546), hlm.1485-1490.